
Sakit pinggang merupakan keluhan yang umum dialami oleh banyak orang. Namun, jika rasa sakitnya menjalar hingga ke kaki atau tidak kunjung membaik, bisa jadi itu adalah gejala dari Hernia Nukleus Pulposus (HNP). HNP atau yang lebih dikenal sebagai saraf terjepit, merupakan kondisi di mana bantalan antar tulang belakang mengalami pergeseran dan menekan saraf di sekitarnya.
PAFI SIAK (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengingatkan bahwa mengenali gejala HNP sejak dini sangat penting agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Apa Itu HNP?
HNP terjadi ketika bagian lunak dari diskus tulang belakang (nukleus pulposus) menonjol keluar dari tempatnya dan menekan akar saraf di tulang belakang. Tekanan ini bisa menimbulkan nyeri, kesemutan, bahkan kelemahan otot.
Kondisi ini umumnya menyerang orang dewasa usia produktif, terutama mereka yang sering mengangkat beban berat, duduk terlalu lama, atau memiliki postur tubuh yang kurang ideal saat beraktivitas.
Gejala Umum HNP
Menurut PAFI SIAK, gejala HNP bisa bervariasi tergantung posisi dan tingkat keparahan hernia. Berikut beberapa gejala yang sering terjadi:
-
Nyeri Pinggang
Ini adalah gejala awal yang paling umum. Nyeri biasanya terasa di bagian bawah punggung dan bisa memburuk saat duduk, membungkuk, atau mengangkat benda berat. -
Nyeri Menjalar ke Kaki (Sciatica)
Jika saraf yang terjepit berada di tulang belakang bagian bawah, nyeri bisa menjalar ke bokong, paha, betis, hingga ke tumit. Ini sering disebut dengan istilah “nyeri skiatik”. -
Kesemutan dan Mati Rasa
Penderita HNP sering mengalami sensasi kesemutan atau mati rasa di bagian tubuh tertentu, biasanya mengikuti jalur saraf yang tertekan. -
Kelemahan Otot
Jika dibiarkan tanpa penanganan, tekanan pada saraf bisa memengaruhi kekuatan otot, terutama pada kaki. Ini bisa membuat seseorang sulit berjalan atau berdiri lama. -
Refleks Menurun
Refleks tubuh, terutama pada lutut atau pergelangan kaki, bisa melemah atau bahkan hilang.
PAFI SIAK mengingatkan bahwa gejala-gejala ini sebaiknya tidak diabaikan. Pemeriksaan medis seperti MRI atau CT scan sering diperlukan untuk memastikan diagnosis.
Faktor Risiko yang Perlu Diperhatikan
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena HNP antara lain:
-
Usia di atas 30 tahun
-
Aktivitas fisik berat atau posisi tubuh yang salah saat bekerja
-
Obesitas
-
Kurangnya aktivitas fisik
-
Merokok
PAFI SIAK menyarankan untuk menjaga postur tubuh yang baik dan melakukan olahraga secara rutin sebagai langkah pencegahan.
Penanganan HNP
Tidak semua kasus HNP memerlukan operasi. Berikut beberapa pilihan penanganan yang umum dilakukan:
-
Terapi Fisik
Latihan peregangan dan penguatan otot punggung dapat membantu meredakan tekanan pada saraf dan memperbaiki postur tubuh. -
Obat Pereda Nyeri
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri. Namun, penggunaannya tetap harus sesuai dengan saran dari tenaga medis atau apoteker seperti yang tergabung dalam PAFI SIAK. -
Suntikan Steroid
Pada kasus nyeri berat, suntikan steroid langsung ke area yang sakit bisa membantu mengurangi peradangan. -
Operasi
Jika nyeri tidak membaik setelah beberapa bulan atau jika terdapat gangguan saraf berat, maka tindakan operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian diskus yang menekan saraf.
Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan
PAFI SIAK sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA memiliki komitmen untuk terus mengedukasi masyarakat tentang berbagai gangguan kesehatan, termasuk HNP. Melalui tenaga farmasi yang kompeten, PAFI SIAK dapat membantu memberikan informasi yang benar tentang obat-obatan, efek samping, serta cara penanganan yang aman.
HNP bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Meski awalnya hanya terasa seperti nyeri pinggang biasa, gejalanya bisa berkembang menjadi lebih serius. Mengenali tanda-tandanya sejak dini dan berkonsultasi dengan tenaga medis sangat penting.
PAFI SIAK mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan tulang belakang dan tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa arahan yang jelas. Dengan langkah preventif yang tepat dan penanganan yang baik, sakit pinggang akibat HNP bisa dikendalikan, bahkan dicegah sejak dini.